Suasana Rapat 13 Maret 2010 |
Mungkin inilah penjelasan mengenai Rumah Adat Maluku.
Selain itu, Baileo juga digunakan untuk menyimpan benda-benda yang dianggap suci atau benda-benda keramat peninggalan nenek moyang. Nama Baileo ini berarti balai, seperti fungsi utamanya yaitu sebagai balai bersama yang dipergunakan untuk membahas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Masalah tersebut dibicarakan dengan serius untuk mendapatkan pemecahannya untuk mengatasi permasalahn tersebut.
Ciri utama rumah adat ini adalah ukurannya yang besar dan memilik bentuk yang berbeda dibandingkan dengan rumah-rumah lain yang berada di sekitarnya. Baileo dibangun dengan bahan-bahan yang kuat. Di sekelilingnya dihiasai oleh banyak ornamen yang menarik, khas Maluku.
Suasana Rapat 13 Maret 2010 |
Rumah adat pada bagian intinya dibuat tidak berdinding. Hal ini dimaksudkan agar roh nenek moyang dapat dengan leluasa untuk keluar atau masuk ke rumah adat Maluku ini.
Batu Pamali
Batu Pamali diletakkan di bagian depan untuk menandai bahwa bangunan tersebut adalah balai adat. Batu ini adalah batu yang berukuran besar yang memiliki fungsi untuk meletakan sesaji. Bilik pamali sendiri dipergunakan untuk menyimpan barang-barang yang dianggap sebagai benda suci.
Lantai Rumah
Lantai rumah di baileo ini dibuat lebih tinggi letaknya sebagai tempat untuk bersemayamnya arwah nenek moyang. Mereka memiliki kedudukan yang tinggi dibandingkan dengan rakyat Maluku pada umumnya. Selain itu juga sebagai simbol untuk musyawarah rakyat Maluku.
Musyawarah dilakukan dari luar ke bagian dalam gedung. Dimulai dengan berdatangannya masyarakat setempat dari bawah ke atas. Ini menjadi bukti bahwa rakyat siwa-lima sudah mengenal adanya demokrasi sejak dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar