Kamis, 04 November 2010

Itawaka Juarai FestivalHawaianBand

Negeri Itawaka, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, menjuarai lomba Hawaian Band yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maluku dalam rangka memeriahkan Sail Banda dan Pesta Teluk Ambon Tahun 2010 yang berakhir Kamis (5/8) malam.“Grup dari Negeri Itawaka dinilai memiliki teknik dan kemampuan olah vokal terbaik, ditambah komposisi dan aransemen yang lebih menonjol,” kata Ketua Dewan Juri, Edgar de Lima, saat mengumumkan para pemenang. Dalam penampilan grup hawaian band Negeri Itawaka mendapat sambutan ribuan warga yang memenuhi areal Gong Perdamaian Dunia, yang dijadikan lokasi event tersebut.

Keberhasilan grup Itawaka ini merupakan yang kedua kali setelah pada pesta Teluk Ambon tahun 2009 mereka juga meraih juara pertama. Juara kedua lomba ini diraih grup hawaian band Titatomi dari Negeri Noloth, Pulau Saparua, sedangkan juara III diraih grup hawaian Bethabara, Kota Ambon, Harapan I grup Lawamena, Harapan II The Lady grup dan harapan III grup Akasia.

Lomba Hawaian band yang merupakan musik asli orang Maluku itu, menurut Ketua panitia Nus Nendisa, jumlah peserta tahun ini hanya enam grup, menurun dibanding tahun lalu yang diikuti 10 grup.“Musik hawaian semakin jarang dimainkan. Kalau pun ada hanya digemari kalangan generasi tua saja, sedangkan generasi muda jarang yang menggeluti dan menyukainya,”katanya. Staf Ahli Gubernur Maluku bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Azis Latar, saat menutup kegiatan itu, menegaskan, musik hawaian sebagai salah satu musik yang berkembang turun temurun di Maluku perlu dilestarikan dan diregenerasikan kepada kaum muda.

“Jangan hanya generasi tua yang menggelutinya, tetapi sudah saatnya diwariskan kepada generasi muda, sehingga tidak punah akibat derasnya arus globalisasi dan kemajuan seni budaya yang serba instan,” katanya.
Dia menandang lomba yang sudah digelar selama lima tahun terakhir dalam rangka Pesta teluk Ambon itu, perlu disosialisasikan terus menerus, sehingga jumlah peserta dari tahun ke tahun terus bertambah. “Lomba ini pun sebagai bentuk apresiasi dan upaya untuk melestarikan nilai-nilai seni budaya Maluku agar tidak punah dan tergusur akibat kemajuan pembangunan dan perkembangan globalisasi yang terus berkembang katanya.


Dia mengakui berbagai pranata sosial budaya masyarakat Maluku, termasuk musik hawaian perlu terus ditingkatkan pengembangannya, sehingga menjadi salah satu daya tarik pariwisata untuk menjaring arus kunjungan wisatawan di masa mendatang. Dia berharap keterlibatan berbagai komponen masyarakat untuk mengembangkan potensi seni budaya Maluku termasuk musih hawaian, sehingga tidak punah dan semakin dicintai semua lapisan masyarakat.

Lomba-lomba selain hawaian band, sejumlah perlombaan juga digelar dalam rangka memeriahkan Sail Banda dan Pesta Teluk Ambon tahun 2010, yakni Arumbae (perahu tradisional Maluku) Manggurebe, perahu semang wanita, renang estafet dan lomba mandcing tradisional. Lomba mancing tradisional dimenangkan  petrus Maulana dengan ikan tangkapan seberat 8,5 kilogram, juara kedua Pice Latupeirisa dengan tangkapan 2,1 kg, juara III Boby Pelasula (1,8 kg), diikuti harapan I, II, III masing-masing, Andre Nunumete (0,8 kg), Kasim Tubaka (0,75 kg) dan Jail Ayal dengan hasil tangkapan 0,7 kg.

Sedangkan lomba perahu semang wanita dimenangkan tim Syalom 2 dari kelurahan Batu Meja, diikuti tim Titasomi Negeri Noloth dan juara III tim Liliboy-3 dari dsa Liliboy, sedangkan harapan I tim Negeri Haria-4, dikkuti Negeri Alang-2 dan harapan III tim Liliboy-4. Lomba renang estafet dijuarai pasangan Purnomo-Arifuddin dari Lantamal A, Juara II Aswar-Yulianus (Denkav 1), dan juara III Fernando-Hendra van Harling dari Negeri Mahia, sedangkan harapan I, II dan III masing-masing pasangan made Putra-Michael Oratmangun, Gilang-Haikal dan Lukman-Saiful. 

Sedangkan di nomor lomba yang paling bergengsi dan menarik perhatian masyarakat yakni Arumbae Manggurebe dijuarai tim Negeri Noloth sekaligus mengalahkan saingan beratnya dari Negeri Porto, Pulau Saparua yang harus puas di posisi kedua dan Negeri Itawaka di posisi ketiga. Tim Noloth juga tercatat meraih juara pertama pada lomba serupa yang digelar 2009 lalu dalam rangka Pesta Teluk Ambon dan berhak atas piala bergilir Gubernur Maluku serta bonus Rp15 juta.

1 komentar:

  1. Thanks Usi Nite, Tete Manis berkati Negeri Leilisal, Itawaka

    BalasHapus